Rabu, 09 November 2016

tips investasi apartemen


tips investasi apartemen
Sejatinya, harga rumah yang tinggi juga ditentukan oleh perkembangan infrastruktur suatu wilayah. Misalnya seperti adanya penambahan transportasi umum, akses jalan raya, pusat perbelanjaan, dan kelengkapan fasilitas umum lainnya.

Dari pada harus bingung dan putus asa karena takut dengan tingginya harga properti, mengapa tidak mencoba membeli apartemen?Namun, pergerakan harga rumah biasanya dimulai dari penawaran dengan harga rendah. Dan setelah properti jadi, tidak heran jika kenaikannya bisa fantastis dalam kurun sedikitnya satu tahun. Misalnya harga rumah tapak di Depok pada awal 2016 dibanderol sebesar Rp. 800 juta, lalu pada 6 bulan selanjutnya bisa naik menjadi Rp. 900 juta, bahkan bisa lebih.
Harus diakui, di Indonesia, gaya hidup di lingkungan apartemen sebenarnya masih belum begitu familiar. Kendati begitu, pertumbuhan apartemen semakin marak, tidak hanya di Jakarta tetapi juga di beberapa wilayah, khususnya di kota satelit.
Harganya yang masih terjangkau yakni sekitar Rp. 150 juta – Rp. 400 jutaan, serta didukung fasilitas umum yang lengkap menjadikan tinggal di apartemen mencirikan kehidupan masa kini yang serba ringkas.
Selain Anda memiliki tempat tinggal, uniknya lagi adalah potensi investasi yang menggiurkan. Bila kondisi apartemen baik dan fasilitas penunjang juga lengkap, tidak menutup kemungkinan bisa menghasilkan keuntungan dari kenaikan properti antara 30% – 80%.
Lihat Juga: Jangan Mau Ketinggalan Investasi Apartemen di Ciputat 
Bagaimana caranya? Pertama kali adalah perhatikan fase pemilihan unit apartemen. Sedikitnya terdapat empat tips yang bisa Anda lakukan saat hendak memilih apartemen, seperti dikutip dari laman Rumah.com:
1. Jeli Membidik Segmen Pasar
Saat membeli apartemen, langkah awal adalah Anda harus jeli membidik segmen pasar. Terutama membidik siapa yang memerlukan tempat tinggal cepat dan strategis. Dari pertimbangan ini, Anda akan fokus pada pemilihan lokasi apartemen.
Misalnya memilih di lokasi yang banyak dihuni para ekspatriat, mahasiswa, atau pekerja kantoran lainnya. Kesemuanya memiliki ciri khas tersendiri, baik dalam hal harga, fasilitas, tipe unit, dan lain sebagainya.
2. Tentukan Proyeksi Untung – Rugi
Kemudian, tentukan proyeksi untung rugi yang akan didapatkan. Bila saat ini Anda belum mampu membeli rumah, tidak ada salah bila membeli apartemen dahulu. Selagi Anda tinggal di apartemen, Anda bisa menakarkan keuntungan dan kerugian yang bisa terjadi.
Membeli apartemen bisa untung jika Anda melakukan pemutaran bisnis dengan cara menyewakan unit. Tapi sekali lagi, Anda perlu untuk mengulik lebih detail tentang informasi sekitarnya, misalnya standar harga sewa dan biaya-biaya yang diperlukan.
Apabila hendak menjual properti, sebaiknya tinjau biaya yang sudah dikeluarkan semenjak proses pembelian unit apartemen seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN), biaya Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Pajak atas barang mewah, Akta Jual Beli (AJB), pertelaan (rincian mengenai kejelasan dari setiap unit), biaya balik nama, dan biaya perawatan.
3. Beli dari Pengembang yang Memiliki Reputasi Baik
Rekam jejak pengembang yang baik cukup mempengaruhi performa apartemen yang Anda beli. Maka dari itu, sebelum membeli, sebaiknya Anda harus mengecek rekan jejak pengembang dengan memantau jaringan yang sudah dibuat oleh pengembang. Atau mencari ulasan lengkap seperti fitur project review di Rumah.com yang memaparkan terkait rekam jejak pengembang.
4. Pilih Lokasi Sun Rise Area
Terakhir, adalah memilih lokasi apartemen di Sun Rise Area. Maksudnya, memilih lokasi yang memiliki potensi perkembangan dalam kurun lima tahun mendatang.
Pada fase tersebut, lokasi sun rise area biasanya masih menawarkan properti dengan harga yang terjangkau dan seiring perkembangan infrastrtuktur dalam masa depan perlahan sangat berpotensi menjadikan harga tinggi. Hal inilah yang dapat mendukung upaya investasi Anda nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar